Terasa cemas ketika kubuka buka email satu demi satu, itulah yg kurasakan waktu awal awal
ketika harus beradu argumen dan mengalami perbedaan pendapat dan terlihat pula berbagai
kalimat yang bukan hanya kurang enak bahkan menyudutkan salah satu atau mungkin diriku
sendiri....
Terasa sakit pula ketika cinta datang dengan dahsyatnya ketika hati sudah mulai mengenal
kebenaran islam, dan sakit bertambah parah ketika dihadapkan sang pujaan hati masih jauh
dari kebenaran islam. Disitu pertentangan terjadi benarkah cinta suatu dosa ketika ia
tiba tiba datang dan tidak bisa terelakan, ataukah ini hanyalah sebuah ujian dan
pelajaran bagiku untuk melangkah kedunia nyata...
Terasa kecewa pula saat ingin kumemberi tahu tentang sesuatu pada temanku, tapi ternyata
temanku tidak tertarik bahkan terkesan bosan mendengar apa yang aku katakan. Padahal
menurutku ini penting sekali bahkan kadang kadang yang kusampaikan adalah satu
kebenaran...
Terasa lemas juga badan ini didalam suatu pergaulan secara umum ketika aku sudah tidak
dapat mengikutinya, aku merasa terasing bagaikan nyanyian Bang Iwan " ada tapi dianggap
tiada". Aku memang nyaman diPergaulanku di Pengajian dan lain lain tetapi medan itu sudah
terlalu tenang, sejuk dan damai. Dan disana bertambah pula keimananku. tapi lagi lagi aku
berpikir bukankah medan dakwahku justru disini . Ketawaku yang kadang kupaksakan tatkala
mendengar uraian teman2 gaulku yang sebenarnya tiada arti dan makna. Tapi inilah medan
yang harus kuhadapi. Dan ketika hati sudah gundah maka pendinginan dilakukan kembali
dilingkungan Pengajian.
Dan banyak lagi Kecemasan, Kegundahan, sakit Hati dan lain lain..... Perih perih Sekali
bahkan kadang kadang sampai hati terasa benar benar diremas secara Phisik. Tidak ingin
kutunjukan sedikitpun kalo aku tuh tidak suka sama pergaulan mereka, cara hidup mereka,
cara bertutur kata mereka, kalo aku tuh sakit hati karena canda mereka, bahkan
kusembunyikan air mataku yang kadang menetes ketika aku sudah tak tahan mendengar apa
yang mereka katakan. Walaupun malamnya aku akan menangis berlinangan air mata ketika ku
mengadu dan mengeluh padaNYA..............
Sakit yang bertubi tubi menjadikanku kebal terhadap segala macam tetek bengek, sedemikian
kegoncangan dan apa apa yang terjadi dihatiku tak terlihat pada wajahku dan tidak
terlontarkan oleh mulutku dengan kata kata, dan kegoncangan itu teredam dihatiku dengan
lafaz " Ya Allah, kepadaMUlah aku berserah diri dan kepadaMUlah keserahkan semuanya." ..
Ada peribahasa " Ketika kamu telah merasakan sakit yang luar biasa pada perasaanmu, maka
sakit yang lainya sudah terlupakan olehmu".
Aku bersyukur aku tidak beranjak dari teman teman gaulku, dari yang menoreh hatiku dengan
cinta, dari orang orang yang menyakitiku baik dengan kata kata dan perbuatan. Dan
setidaknya aku telah menyisipkan Kalimatullah diantara sel sel hati mereka dengan ataupun
tidak mereka sadari. Dan aku berharap dan berdoa setidaknya hal itu akan menggiring dan
mengarakanya kepada cahaya islam yang terang benderang....
dan Aku bersyukur niatku hidup untukNYA telah membentengiku dari hal yang tidak
diinginkan, kalaupun ada noda maka kuanggap itu manusiawiku dan sebagai pembelajaran
dariNYA....
Hi... Aku bukan tertidur tatkala keadaan tenang...
Hi....Aku bukan damai karena lingkungan sekelilingku tenang...
Hi....Aku tidak pernah lari dari medan dakwahku bahkan kucari dan ingin kutakhlukan....
Hi....Aku baik bukan karena aku berada dilingkungan baik saja...
Hi....Aku tidak berkoar koar kebenaran yang kadang semu didlm hidupku...
Hi....Aku tidak membela diriku dengan alasan apapun kecuali agar engkau sadar...
Tahukah kamu :
...Aku Sejuk dan damai karena kuberusaha ikhlas sebenar-benarnya ikhlas padaNYA....
Wassalam wr... wb....
Dari yang merindukan keikhlasan
Eko Wardoyo (6Maret 2004)
NB:Catatan diatas bukan semata mata diriku melainkan sesuatu yang kuimpikan dalam
hidupku...
ketika harus beradu argumen dan mengalami perbedaan pendapat dan terlihat pula berbagai
kalimat yang bukan hanya kurang enak bahkan menyudutkan salah satu atau mungkin diriku
sendiri....
Terasa sakit pula ketika cinta datang dengan dahsyatnya ketika hati sudah mulai mengenal
kebenaran islam, dan sakit bertambah parah ketika dihadapkan sang pujaan hati masih jauh
dari kebenaran islam. Disitu pertentangan terjadi benarkah cinta suatu dosa ketika ia
tiba tiba datang dan tidak bisa terelakan, ataukah ini hanyalah sebuah ujian dan
pelajaran bagiku untuk melangkah kedunia nyata...
Terasa kecewa pula saat ingin kumemberi tahu tentang sesuatu pada temanku, tapi ternyata
temanku tidak tertarik bahkan terkesan bosan mendengar apa yang aku katakan. Padahal
menurutku ini penting sekali bahkan kadang kadang yang kusampaikan adalah satu
kebenaran...
Terasa lemas juga badan ini didalam suatu pergaulan secara umum ketika aku sudah tidak
dapat mengikutinya, aku merasa terasing bagaikan nyanyian Bang Iwan " ada tapi dianggap
tiada". Aku memang nyaman diPergaulanku di Pengajian dan lain lain tetapi medan itu sudah
terlalu tenang, sejuk dan damai. Dan disana bertambah pula keimananku. tapi lagi lagi aku
berpikir bukankah medan dakwahku justru disini . Ketawaku yang kadang kupaksakan tatkala
mendengar uraian teman2 gaulku yang sebenarnya tiada arti dan makna. Tapi inilah medan
yang harus kuhadapi. Dan ketika hati sudah gundah maka pendinginan dilakukan kembali
dilingkungan Pengajian.
Dan banyak lagi Kecemasan, Kegundahan, sakit Hati dan lain lain..... Perih perih Sekali
bahkan kadang kadang sampai hati terasa benar benar diremas secara Phisik. Tidak ingin
kutunjukan sedikitpun kalo aku tuh tidak suka sama pergaulan mereka, cara hidup mereka,
cara bertutur kata mereka, kalo aku tuh sakit hati karena canda mereka, bahkan
kusembunyikan air mataku yang kadang menetes ketika aku sudah tak tahan mendengar apa
yang mereka katakan. Walaupun malamnya aku akan menangis berlinangan air mata ketika ku
mengadu dan mengeluh padaNYA..............
Sakit yang bertubi tubi menjadikanku kebal terhadap segala macam tetek bengek, sedemikian
kegoncangan dan apa apa yang terjadi dihatiku tak terlihat pada wajahku dan tidak
terlontarkan oleh mulutku dengan kata kata, dan kegoncangan itu teredam dihatiku dengan
lafaz " Ya Allah, kepadaMUlah aku berserah diri dan kepadaMUlah keserahkan semuanya." ..
Ada peribahasa " Ketika kamu telah merasakan sakit yang luar biasa pada perasaanmu, maka
sakit yang lainya sudah terlupakan olehmu".
Aku bersyukur aku tidak beranjak dari teman teman gaulku, dari yang menoreh hatiku dengan
cinta, dari orang orang yang menyakitiku baik dengan kata kata dan perbuatan. Dan
setidaknya aku telah menyisipkan Kalimatullah diantara sel sel hati mereka dengan ataupun
tidak mereka sadari. Dan aku berharap dan berdoa setidaknya hal itu akan menggiring dan
mengarakanya kepada cahaya islam yang terang benderang....
dan Aku bersyukur niatku hidup untukNYA telah membentengiku dari hal yang tidak
diinginkan, kalaupun ada noda maka kuanggap itu manusiawiku dan sebagai pembelajaran
dariNYA....
Hi... Aku bukan tertidur tatkala keadaan tenang...
Hi....Aku bukan damai karena lingkungan sekelilingku tenang...
Hi....Aku tidak pernah lari dari medan dakwahku bahkan kucari dan ingin kutakhlukan....
Hi....Aku baik bukan karena aku berada dilingkungan baik saja...
Hi....Aku tidak berkoar koar kebenaran yang kadang semu didlm hidupku...
Hi....Aku tidak membela diriku dengan alasan apapun kecuali agar engkau sadar...
Tahukah kamu :
...Aku Sejuk dan damai karena kuberusaha ikhlas sebenar-benarnya ikhlas padaNYA....
Wassalam wr... wb....
Dari yang merindukan keikhlasan
Eko Wardoyo (6Maret 2004)
NB:Catatan diatas bukan semata mata diriku melainkan sesuatu yang kuimpikan dalam
hidupku...
0 komentar:
Posting Komentar